Selain itu, sambung Ali, yang melatarbelakangi gerakan ini adalah kerinduan sosok kepemimpinan perempuan pembawa kesejahteraan dan atas kejayaan nusantara.
“Pernah ada raja Sultanah Safi’atuddin dari Samudra Pasai kerajaan Islam pertama. Shima Maharani dari kerajaan Kalingga. Tribuana Tunggal Dewi dari Majapahit. Namun bukan untuk kembali kemasa lampau. Kita hanya perlu cara mensejahterakan rakyat dan belajar menggali Kejayaan Leluhur Nusantara kita,” tuturnya.
Ali pun berkeyakinan, dengan apa yang dimiliki Indonesia saat ini, baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) lebih dari cukup mensejahterakan rakyat.
“Kalau SDA-nya dicatat, Indonesia bisa jadi negara super kaya. Rakyat bisa makan tidur doank, bisa jadi kerjanya mendongeng. Kalau SDM-nya bergerak mampu membantu kesejahteraan seantero nusantara,” pungkasnya.
Discussion about this post