PENASULTRA.ID, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menargetkan pencapaian angka stunting yang ada di Sultra mengalami penurunan.
Penekanan itu bukannya tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunted di Sultra masih tinggi yaitu sebesar 30,2%. Presentase ini pun menempatkan Sultra pada peringkat 5 besar angka stunted tertinggi di Indonesia.
Dengan persentase 30,2% itu artinya anak di Sultra sepertiganya mengalami gangguan pertumbuhan. Bahkan, Ali Mazi menyebut ada kabupaten yang mencapai 45,2%. Dimana anak di kabupaten tersebut hampir setengahnya mengalami kekerdilan atau pendek.
“Ironis memang karena penyediaan sumber makanan bergizi di Sulawesi Tenggara cukup melimpah. Ikan tersedia dimana-mana, daging selalu ada, sayuran ditanam di setiap lahan, sumber karbohidrat berupa nasi yang dikeluarkan Bulog berupa beras fortifikasi tersedia. Saya mengharapkan di Sulawesi Tenggara agar tercapai target penurunan stunting sebesar 25,58 di tahun 2022,” kata Ali Mazi dalam sambutannya yang dibacakan Plh Sekda Sultra, Asrun Lio saat membuka Rakerda Program Bangga Kencana dan Rekonsiliasi Stunting Pemprov Sultra 2022 di salah satu hotel ternama di Kota Kendari, Selasa 19 April 2022.
Discussion about this post