“Suara anda (jumlahnya) 49 persen suara pemula. Yang masih riil atau murni, tidak ngerti sembako. Capek orang ngasih sembako sama kalian. Kalian belum butuh itu. Kalian masih makan sama orang tua,” katanya.
Edy Rahmayadi juga mengimbau masyarakat, terutama pemilih pemula untuk, bersama-sama menangkal hoaks dan ujaran kebencian pada Pemilu 2024. Karena, hal itu dapat memecah persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.
“Di luar sana kritik-kritik, tapi buat jangan sampai negatif jadinya gibah. Korupsi, zina, akan diampuni Tuhan. Tapi, kalau gibah menjelekan orang, Tuhan tidak akan mengampuni. Apalagi kalian lakukan hoaks itu. Jangan main-main dengan hoaks,” ujarnya.
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting turut mengapresiasi kegiatan yang juga menghadirkan sejumlah pembicara seperti Direktur Intel Polda Sumut, Kombes Pol. Dwi Indra Maulana, Komisioner KPU Sumut, Benget Silitonga dan Ketua SMSI Sumut, Erris J Napitupulu dan dipandu moderator Benny Pasaribu itu.
Sebab menurut dia, kegiatan ini sebagai langkah dini dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada pemilih pemula tentang politik dan menangkal hoaks serta ujaran kebencian.
“Untuk bersama-sama mengedukasi soal masalah ini. Kita mengharapkan supaya yang akan datang ini, kita lebih soft, lebih sempurna dan lebih akrab kita. Jangan dipersoalkan perbedaan tapi persamaan-lah yang harus disatukan,” kata Baskami kepada wartawan di sela-sela acara tersebut.
Politisi senior PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa perbedaan sudah ada sejak lahir. Karena, abang dan adik juga berbeda sejak lahir. Tapi, tetap satu dalam keluarga harmonis.
“Jadi, harapan kami, supaya ini dapat terlaksana dengan baik, dan saya yakin pihak KPU dan Bawaslu, akan mengerjakan pemilu ini dengan baik. Pengalaman yang lewat, sudah ada yang tidak baik, harus ditinggalkan,” sebut Baskami.
Discussion about this post