“Tugas kita bersama adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet. Salah satunya ditandai dengan potensi digital ekonomi nasional Indonesia yang diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar pada 2025,” ucapnya.
Kepada awak media, gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas program tersebut. Menurutnya, program itu akan menjadi salah satu upaya meningkatkan daya pikir masyarakat Indonesia serta daya saing bangsa.
“Kedatangan saya untuk langsung bertemu pak menteri meminta dukungan dan bantuan agar Smart City diseluruh Indonesia, khususnya di 34 provinsi dapat diadakan. Ini kegiatan luar biasa untuk meningkatkan daya saing, daya pikir masyarakat Indonesia, baik anak-anak maupun orang dewasa,” tutur Ali Mazi.
Peluncuran Program Literasi Digital Nasional juga digelar di Kota Kendari dan dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Lukman Abunawas mewakili gubernur.
Wagub didampingi Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas dan Kepala Balitbang Sukanto Toding. Turut hadir pula Bupati Buton La Bakry, Sekda Kota Kendari Nahwa Umar, dan Sekda Kota Baubau Rony Muchtar.
Wagub Sultra Lukman Abunawas, mengungkapkan program yang diluncurkan Kemenkominfo sejalan dengan visi misi pemerintahan provinsi (Pemprov) Sultra 2018-2023, yakni Sultra Emas.
“Sesuai dengan misi ketiga, mewujudkan birokrasi pemerintahan yang modern, tata kelola pemerintahan baik, serta peningkatan kapasitas pemerintahan kecamatan dan kelurahan sebagai pusat pelayanan pemerintahan,” pungkas Lukman dalam sambutannya.
Untuk diketahui, Program Literasi Digital Nasional merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital nasional, khususnya pengembangan terkait SDM digital. Dimana Kemenkominfo telah menerbitkan modul literasi digital yang mencakup empat pilar literasi digital, yakni keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital.
Editor: Basisa
Discussion about this post