Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, khususnya Gubernur Sultra melalui peran Dinas Koperasi dan Dinas Lingkungan Hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra Andi Makkawaru menjelaskan kolaborasi dengan pelaku budidaya Maggot berjalan sejak tahun lalu.
“Tahun 2024 lalu ada program mengatasi kemiskinan ekstrem. Dua potensi yang dilirik, yakni produksi pupuk dan budidaya Maggot. Kita pilih Maggot karena lahan yang dibutuhkan tidak luas,” tutur Andi Makkawaru.
Kategori miskin ekstrem adalah tidak memiliki rumah, tidak punya lahan. Budidaya Maggot dapat memanfaatkan lahan yang sempit dan dalam waktu 21 hari sudah memperoleh penghasilan.
“Maka kita coba Maggot di empat tempat, yakni Konawe Selatan, Konawe, Kota Kendari, dan Muna. Di tempat Pak Aswan berhasil sekitar 80 persen. Kendalanya hanya beberapa ibu rumah tangga yang belum memahami bagaimana itu budidaya Maggot, setelah diperkenalkan bahwa ulat ini sangat bersih,” Andi Makkawaru memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post