Pun begitu dengan mentalnya, jika tidak ada perlindungan pada guru dan mereka dalam tekanan ketika menjalani tugasnya. Merasa terancam ketika menghukum siswa dalam rangka mendisiplinkan maka jangan berharap karakter generasi itu baik-baik saja.
Kejahatan dalam ruang pendidikan itu akan tercipta manakala mental pendidik dan generasinya bermasalah, maka perbaikan mental itu sangat urgen. Pendidik yang punya mental bermasalah juga harus memperbaiki diri jangan menjadi beban yang pada akhirnya membahayakan bagi siswanya, begitupun siswa ketika mentalnya bermasalah maka harus dibenahi.
Jika teguran tidak mampu membuat baik, maka sentuhan fisik yang mendidik dalam rangka mendisiplinkan menjadi alternatif disaat seluruh cara lisan dan nasihat telah dilakukan.
Yang harus dipahami bahwa mental menjadi turun itu banyak hal, di antaranya beban kerja yang tinggi, tugas yang terlalu banyak, gaji yang minim sementara beban ekonomi semakin meningkat, tekanan dari atasan, problem keluarga, tayangan media yang kurang baik, lingkungan pertemanan yang bermasalah, dll.
Maka dari itu semuanya harus mampu diatasi supaya menjadi guru hebat yang mampu melahirkan generasi cerdas berkualitas. Harapannya, Indonesia 2045 menjadi ajang lahirnya bakat-bakat penting bagi kemajuan bangsa.
Tentu, tugas terpenting itu ada di tangan guru sebagai pendidik generasi yang bertugas mencerdaskan dan menjadikan bangsa ini gemilang di mata dunia karena output yang dihasilkan dari didikannya adalah orang-orang hebat yang mampu mengubah dunia.
Salam hari guru. Pendidik yang hebat lahir dari sistem yang berkualitas. Menjadi cerdas dan maju itu mudah tergantung siapa saja yang berperan di dalamnya dan apakah mau berkorban atau tidak, karena semuanya harus ada dukungan dari yang memiliki kekuatan yaitu negara agar semuanya dapat berubah menjadi lebih baik.(***)
Penulis adalah Guru dari Pomalaa – Kolaka, Sulawesi Tenggara
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post