“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak tahun 2019,” kata Laode.
Menurutnya, penyesuaian harga ini masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Dimana harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 pada April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter.
“Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.750 per liter ini masih lebih rendah Rp3.250 dari nilai keekonomiannya. Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Laode.
Ia berharap masyarakat tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan.
“Harga baru masih terjangkau khususnya untuk pemilik kendaraan dengan mesin terkini yang tergolong kategori mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan,” Laode memungkas.
Discussion about this post