Deflasi Sultra terjadi mengingat adanya beberapa faktor, yakni:
1. Dampak El Nino dan La Nina relatif tidak seberat yang diprakirakan sebagaimana terjadi di akhir 2022 dan 2023. Disisi lain, upaya jajaran pemerintah daerah untuk lebih awal memitigasi potensi bencana.
2. Produksi beras Sultra tahun 2024 relatif lebih baik dibandingkan dengan 2023;
3. Level harga terutama untuk komoditas beras dan angkutan udara 2022-2023 sudah sangat tinggi, sehingga penurunan harga ini merupakan penyesuaian menuju keseimbangan baru.
Untuk itu, dalam menjaga daya beli masyarakat, Pemprov Sultra perlu melakukan langkah-langkah strategis kedepan, sebagai berikut:
Pertama, percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini untuk mendorong konsumsi pemerintah dan juga rumah tangga.
Kedua, optimalisasi APBN, APBD, dan Dana Desa, termasuk juga program asuransi pertanian Jasindo yang dibiayai APBN, serta pemanfaatan dana desa untuk ketahanan pangan.
Ketiga, akselerasi pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui skema klaster dan dukungan untuk sektor perikanan dan pertanian.
Keempat, penguatan kerjasama antar daerah dalam bentuk business to business (B2B) yang didukung BUMD.
Kelima, perluasan pendirian kios pemantau harga untuk pengendalian inflasi.
Discussion about this post