Stabil dari narasumber adalah “rezeki” yang tidak bisa ditolak, “amplop kestabilan” ini cukup untuk menambah kepulan asap dapur rumah tangga para “kuli tinta” sehari-hari.
“Amplop kestabilan” juga menjadi parameter skala prioritas liputan bagi para “kuli tinta”, dimana liputan yang “stabil” lebih diutamakan untuk diliput daripada liputan yang “tidak stabil”.
Melihat situasi seperti ini, dengan kemajuan teknologi di era sekarang ini, sudah banyak “kuli tinta” dengan memanfaatkan kemudahan teknologi untuk mendirikan perusahaan media sendiri dengan bentuk media siber atau media online.
Para “kuli tinta” pun naik kelas menjadi pengusaha media, walaupun karena masih rintisan masih banyak yang dikelola dengan model CEO (plesetan Chief Executice Officer menjadi Chief Everyting Officer, red) atau bisa dikatakan dia pemilik perusahaan, dia jua yang jadi pemimpin redaksinya, dia juga wartawannya, dia juga marketingnya.
Sebenarnya naik kelasnya Kuli Tinta menjadi pengusaha media adalah sebuah kemajuan intelektual bagi bangsa ini, sehingga perusahaan pers sebagai “kontrol sosial” menjadi semakin banyak dan merata ke daerah-daerah.
Selain itu, naik kelasnya Kuli Tinta menjadi pengusaha media juga menjadi peluang usaha baru untuk generasi milenial dan zilenial dalam menghadapi era kemajuan teknologi yang semakin kejam dengan profesi-profesi tradisional.
Hanya saja, naik kelasnya Kuli Tinta menjadi pengusaha media juga perlu diimbangi dengan mental dan mindset entrepreneurship, sehingga perusahaan media rintisan yang dikelola oleh “kuli tinta” ini bisa memaksimalkan potensi-potensi pendapatan perusahaan media.
Naik kelasnya Kuli Tinta menjadi pengusaha media yang diimbangi dengan mental dan mindset entrepreneurship bisa lebih nyaman disebut dengan “mediaprenuer”.
Sumber pendapatan untuk mediaprenuer di era teknologi ini juga semakin menggiurkan, selain dari pendapatan iklan dan kontrak publikasi, potensi pendapatan besar dari platform digital seperti iklan adsense google dan bisnis afiliasi dari Shopee Affiliate dan Tiktok Affiliate juga semakin terbuka lebar.
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) sebagai sebuah asosiasi atau organisasi perusahaan media siber menjadi sebuah oasis bagi para mediaprenuer sebagai sarana perjuangan dan wadah untuk bertumbuh di era teknologi yang berkembang semakin cepat.
Organisasi yang lahir dari rahim Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini sangat terbuka dengan para mediapreneur dengan berbagai skala usaha media, termasuk mediapreneur rintisan yang masih berskala UMKM.
Ketua Umum SMSI, Firdaus menyatakan SMSI memiliki program strategis untuk mengembangkan organisasinya yang beranggotakan sekitar 2.000 perusahaan tersebar di tanah air. Yang disampaikan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan HUT ke-6 SMSI yang digelar di Hall Dewan Pers, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
SMSI sebagai organisasi media siber terbesar di Indonesia, selain menjadi wadah berkumpul bagi para mediapeneur, juga memberikan advokasi hukum dengan lembaga yang bernama LBH SMSI, ada juga Milenial Cyber Media (MCM-SMSI) sebagai gerbang awal para generasi Milenial dan Zilenial masuk ke bisnis media.
Untuk peningkatan kemampuan jurnalistik, SMSI mendirikan Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred SMSI) untuk mengawal kemampuan keredaksian dari para mediapreneur yang tergabung dibawah SMSI.
Dan untuk mengawal teknologi, SMSI juga mendirikan Badan Siber Nasional (BSN–SMSI), BSN–SMSI menjadi pelengkap ekosistem yang mengayomi para mediapreneur yang tergabung di SMSI untuk semakin bertumbuh kembang menjalankan bisnisnya.
Solusi kongkrit dari SMSI dengan semangat membangun kehidupan pers nasional yang lebih baik, yaitu semangat peningkatan kesejahteraan para “kuli tinta” di momentum Hari Buruh 2023 ini. Solusinya adalah memberikan sebuah motivasi untuk kawan-kawan para “kuli tinta” yang sekarang sedang berjuang di lapangan untuk memberanikan diri naik kelas menjadi “mediapreneur”.
Selamat “Naik Kelas” bagi kawan-kawan “kuli tinta” yang sudah berani berjuang menjadi “mediapreneur”, semoga cita-cita bersama ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun kehidupan pers nasional yang lebih baik, yaitu peningkatan kesejahteraan para “kuli tinta” di momentum Hari Buruh 2023 ini.
Selamat Memperingati Hari Buruh 2023.(***)
Penulis adalah Ketua SMSI Banjarmasin, Pemimpin Umum Media Borneoterkini.com, Founder Startup WARKO.ID, dan Kaperwil Tribrata TV
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post