“Proyek PT Vale sudah mencatatkan perkembangan dengan diberikannya IUPK, berarti operasionalnya mendapat dukungan penuh pemerintah. PT Vale patut didukung, kehadirannya membuka lapangan kerja dan usaha,” kata Yunus.
Ia mengatakan, proyek HPAL Pomalaa akan mengadopsi dan menerapkan proses, teknologi dan konfigurasi HPAL Huayou yang telah teruji untuk memproses bijih limonit dan bijih saprolit kadar rendah untuk menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi hingga mencapai 120 ribu metrik ton nikel per tahun.
Diperkirakan, dalam waktu maksimum tiga tahun pengerjaan pabrik akan rampung. Sebagai pengurus HIPMI Kolaka memberikan apresiasi keberadaan PT Vale di Kolaka dalam kegiatan operasinya selalu terintegrasi.
“PT Vale sangat konsen terhadap lingkungan, belum pernah saya melihat ada perusahaan bisa memadukan antara kegiatan tambang dan reklamasi lingkungan. Tentu penerapan seperti ini patut dicontoh oleh perusahaan tambang lainnya,” ujar Yunus.
Discussion about this post