Menurut Deputi Bogat, mekanisme pendanaan alternatif ini sangat penting untuk mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Suistainable Development Goals (SDGs) 2030, meningkatkan investasi inbound-outbound, dan memperkuat microfinance.
“Mekanisme ini tidak hanya membantu UMKM mengakses pendanaan, tetapi juga memperkuat keterlibatan mereka dalam rantai pasok global, sehingga mampu berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi nasional,” ujar Deputi Bogat.
Sebagai forum internasional, HLF MSP 2024 telah menarik partisipasi 1.275 peserta dari 55 negara, mencerminkan komitmen global untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ekonomi dan pembangunan.
Selain itu, Deputi Bogat memastikan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang ketat untuk mencegah penyebaran penyakit MPOX selama acara berlangsung.
“Sampai hari ini, persiapan kami sudah mencapai 90 persen, dan kami optimis bahwa langkah mitigasi terkait MPOX akan berjalan efektif berkat kerja sama erat antara berbagai negara peserta dan kementerian terkait, terutama Kementerian Kesehatan yang menerapkan standar WHO dengan ketat,” tekan Deputi Bogat.
Discussion about this post