Kompetisi permainan catur, kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu merupakan ajang adu strategi dan taktik. Sebab, sebelum menggerakkan sebuah bidak catur, pecatur telah lebih dulu memperhitungkan matang sejumlah langkah jitu untuk menaklukkan lawannya dalam kurun waktu yang singkat.
“Pemenang, lawannya tidak pernah merasa kalah. Bayangkan itu. Saking fair-nya kompetisi ini. Kalah justru menjadi sesuatu yang menarik untuk dimenangkan pada permainan (babak) berikutnya,” papar Hugua.
“Itulah politik sesungguhnya. Harusnya yang kalah memberi hormat kepada yang menang. Dan yang menang juga memberi hormat kepada yang kalah, seperti permainan catur,” terangnya lagi.
Pada turnamen catur cepat perorangan putra dan putri Mitra Parlemen Hugua Cup I tahun 2023 ini diikuti 286 pecatur yang berasal dari 17 kabupaten kota se-Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari ratusan peserta itu, terdapat 32 pecatur putri.
Discussion about this post