“Salah satu syaratnya, belum pernah menerima bantuan BSPS, jika ditemukan pasti di gugurkan. Namanya penerima bantuan, tidak mungkin mau mengaku. Karena sudah berjalan, dan alhamdulillah sudah dia bangun rumahnya kita sapu dada saja, tidak mungkin kita mau batalkan lagi,” ungkap Ady Mulia, via WhatsApp, Kamis 17 Februari 2022.
Telkomsel Beri Jaringan Berkualitas pada Event Internasional Women20 di Sulut https://t.co/F6zc1HCXGo
— Penasultra.id (@penasultra_id) February 17, 2022
Menurut Ady, nama WK dapat lolos dua kali sebagai PM BSPS di karenakan keterbatasan informasi pada saat verifikasi sehingga pendamping Tim Fasilitator Lapangan (TFL) diduga hanya melihat fisik bangunan rumah si penerima saja.
Pihak pemerintah Kelurahan Foo Kuni yang seyogyanya memberikan informasi kepada pendamping TFL terkait warganya yang telah menerima BSPS justru “bungkam”, sehingga WK dapat lolos kembali sebagai penerima.
“Iya, harusnya mereka (pihak pemerintah kelurahan Foo Kuni) yang memberi informasi. Apalagi para TFL ini bukan dari kelurahan Foo Kuni,” ujar Ady.
Salah seorang warga Foo Kuni yang meminta identitasnya di rahasiakan mengatakan, WK memang ibu kandung Lurah Foo Kuni KS (inisial) dan WK telah dua kali memperoleh bantuan bedah rumah.
“Iya memang di bedah dua kali rumahnya (WK), saya lihat sendiri,” ucap dia.
Discussion about this post