Dais menyebut, warga dengan rela atas dorongan kesalehan dan keikhlasan mendonasikan sebagian hartanya melalui ACT, lalu malah seperti itu. Meski itu baru dugaan, tetapi ini bukan hanya merusak lembaga saja namun memberi kesan tidak baik bagi umat Islam itu sendiri.
“Sebaiknya jika ingin memberikan donasi prioritaskan kaum mustdhaifin terdekat. Masih banyak di sekeliling kita yang susah makan, rumah reok, tidak bisa memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan,” ungkap Dais.
Ia berharap, jika ingin menyalurkan donasi pada sebuah lembaga sebaiknya cari lembaga-lembaga donasi yang lebih kredibel dan terpercaya. Karena dana umat itu sebetulnya dana Tuhan yang pasti akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.
Dais menyoroti, iklan ACT masih beredar di platform media sosial. Harusnya itu dihentikan dulu sampai masalah selesai.
“Dengan tetap beriklan, rasanya ACT tidak menghargai perasaan warga Indonesia yang lagi marah dan prihatin,” ujar dia.
Discussion about this post