Menurutnya, pemangkasan subsidi juga bisa membuat kebijakan fiskal makin efektif untuk membiayai sektor-sektor usaha lain yang lebih produktif.
Pengendalian subsidi yang difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan menurutnya berdampak pada keseimbangan pemanfaatan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk berbagai kebijakan pembangunan yang direncanakan.
Anggaran fiskal yang ditetapkan dapat membiayai sektor-sektor usaha sektoral produktif yang terkait dengan beberapa kementerian. Misalnya di sektor pertanian, sektor industri dan pengolahan, perdagangan, komunikasi dan transportasi, pendidikan dan kesehatan. Sehingga, subsidi BBM yang selama ini membebani negara dapat dikurangi secara perlahan.
“Dampak positifnya tercermin dari beberapa tren beberapa indikator perekonomian yang terus membaik. Seperti pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, pengangguran dan kemiskinan yang menurun walaupun memang relatif jumlahnya masih banyak,” ujar Prof Marsuki.
Selain itu, katanya, cadangan devisa juga terus mengalami surplus beberapa waktu terakhir. Termasuk inflasi terkendali dan nilai tukar tetap stabil meskipun memang masih relatif lemah.
“Ini semua tentu pencapaian sangat positif,” Prof Marsuki menambahkan.
Discussion about this post