<strong>PENASULTRA.ID, BOMBANA</strong> - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana dibawah nakhoda Penjabat (Pj) Bupati Burhanuddin terus berupaya menekan angka prevalensi stunting. Salah satu inovasi Pj Bupati Bombana Burhanuddin, selain mengintervensi anggaran yang besar dengan membuat terobosan bijak, ia juga melaksanakan upaya berupa program "bapak bunda asuh" yang diperankan oleh masing-masing organisasi perangkat Daerah (OPD) setempat. Memang, Kabupaten Bombana sendiri diketahui memiliki angka prevalensi stunting masih berkisar 35,3 persen, dan perlu bekerja keras lagi untuk mengejar standar 14 persen angka prevalensi stunting nasional. [caption id="attachment_55583" align="alignnone" width="720"]<img class="size-full wp-image-55583" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/11/Inovasi-Pj-Burhanuddin-Tangani-Stunting-di-Bombana4.jpg" alt="Pj Bupati Bombana (kemeja putih) dalam kunjungan kerja bersama Tim Penggerak PKK Bombana di Kepulauan Kabaena. Foto: Ist" width="720" height="481" /> Pj Bupati Bombana (kemeja putih) dalam kunjungan kerja bersama Tim Penggerak PKK Bombana di Kepulauan Kabaena. Foto: Ist[/caption] "Jika masing-masing OPD bertanggung jawab satu sampai empat orang anak, Insya Allah niat kita dalam menekan prevalensi angka stunting di Bombana dapat lebih efisien," tutur Burhanuddin saat pengukuhan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Kabupaten Bombana belum lama ini. Untuk tercapainya upaya Pemerintah Kabupaten Bombana dalam meminimalisir tingginya angka prevalensi stunting ini, diperlukan adanya peran aktif semua pihak termasuk masyarakat sendiri. Setidaknya ada 12 cara sederhana yang dapat dilakukan masyarakat di rumah. Diantaranya; pertama, mengoptimalkan asupan gizi ibu selama kehamilan. Kedua, pemberian ASI ekslusif pada anak hingga berusia enam tahun. Ketiga, rutin mengkonsumsi susu berkualitas yang diformulasikan untuk anak. Keempat, memberikan stimulasi dan interaksi yang cukup pada anak dan kelima menjaga kesehatan lingkungan dan sanitasi. [caption id="attachment_55584" align="alignnone" width="719"]<img class="size-full wp-image-55584" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/11/Inovasi-Pj-Burhanuddin-Tangani-Stunting-di-Bombana2.jpg" alt="Pj Burhanuddin (kacamata) saat mendampingi Pj Ketua TP-PKK Bombana Hj. Fatmawati Kasim Marewa memonitoring di setiap kecamatan. Foto: Ist" width="719" height="417" /> Pj Burhanuddin (kacamata) saat mendampingi Pj Ketua TP-PKK Bombana Hj. Fatmawati Kasim Marewa memonitoring di setiap kecamatan. Foto: Ist[/caption] Kemudian yang keenam, rutin memeriksakan anak ke puskesmas atau dokter. Ketujuh, mengikuti program imunisasi sesuai jadwal yang ditetapkan oleh petugas kesehatan, dan terakhir mengajak anak berolahraga dan beraktivitas fisik. Menurut Pj Burhanuddin, masalah stunting merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Jadi, wajib ditangani dengan serius pula. [caption id="attachment_55585" align="alignnone" width="720"]<img class="size-full wp-image-55585" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/11/Inovasi-Pj-Burhanuddin-Tangani-Stunting-di-Bombana3.jpg" alt="Burhanuddin saat menyampaikan sambutan disalah satu kegiatan olahraga tingkat Kabupaten Bombana. Foto: Ist" width="720" height="472" /> Burhanuddin saat menyampaikan sambutan disalah satu kegiatan olahraga tingkat Kabupaten Bombana. Foto: Ist[/caption] "Bila tidak, maka dapat berdampak buruk bagi kondisi fisik, kesehatan hingga kemampuan berpikir pada anak," terang Burhanuddin. "Saya imbau, seluruh camat, para kepala puskesmas (kapus) termasuk kepala desa dan lurah mendorong partisipasi masyarakat untuk mengikuti program posyandu," pungkas Pj Bupati Bombana Burhanuddin.<strong>(ADV)</strong> <strong>Penulis: Sulkarnain</strong> <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/MTg-PiDKV8c?si=0BORqwxmZZVgv_IX
Discussion about this post