Dalam Islam pendidikan dipandang sebagai sarana untuk membentuk pola pikir dan pola sikap islami. Sehingga arah pendidikan dalam Islam membentuk kepribadian pada pelajar, diantaranya adalah menanamkan keimanan pada pelajar. Sehingga para pelajar akan mengenal hakikat penciptanya dan tujuan penciptaannya.
Mereka akan paham bahwa mereka adalah hamba Allah, mereka harus beribadah dan tunduk patuh terhadap syariat-Nya. Sehingga setiap perbuatannya akan bersandar pada halal haram bukan sekedar keuntungan, materi atau manfaat yang bersifat duniawi.
Hal ini ditunjang oleh negara yang menjamin akses pendidikan yang dapat dijangkau oleh semua warga negara. Karena negara memandang bahwa pendidikan adalah hak warga negara yang wajib ditunaikan. Dan pemenuhan hak ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Negara akan mendanai pendidikan dari harta kepemilikan umum dan diperoleh dari zakat mal (ternak, pertanian, perdagangan, emas, dan perak).
Sedangkan menurut ilmu akan dipandang oleh masyarakat sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, lalai dari menuntut ilmu merupakan kemaksiatan dihadapan Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR. Ibnu Majah).
Dengan pandangan-pandangan inilah maka ada dukungan yang menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan mampu membawa kemajuan gemilang bagi masyarakat secara keseluruhan. Karena orientasi mereka adalah kemaslahatan umat manusia dan memberikan kebaikan bagi dunia sebagai perwujudan rahmatan lil ‘a’alamin. Pendidikan Islam akan jauh dari persaingan duniawi dan individualisme dimana dulu pernah diraih yang tercatat dalam sejarah. Wallahu’alam bishowab.(***)
Penulis: Relawan Media
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post