“WTG bisa menjadi solusi berkebun yang efektif di lahan terbatas seperti perkerasan. Dengan metode ini, kita bisa menanam berbagai jenis tanaman dalam satu wadah, yang tidak hanya menghasilkan sayuran segar, tapi juga mengurangi gulma dan hemat ruang,” paparnya.
Didukung oleh Jenny Fitria Wandri, pelatihan ini semakin interaktif melalui praktik langsung, di mana Jenny menunjukkan cara merakit WTG menggunakan kawat wiremesh 2×2 cm, trashbag, dan botol bekas sebagai media tanam sekaligus mini komposter.
“WTG tak hanya mendukung urban farming, tetapi juga membantu mengurangi sampah organik rumah tangga karena bisa berfungsi sebagai komposter mini,” ujarnya.
Metode yang diperkenalkan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat perkotaan untuk mulai berkebun di lahan terbatas, memanfaatkan halaman yang kurang subur atau berkerasan, dan menghasilkan tanaman pangan yang lebih bersih dan melimpah.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post