Menurut mantan aktivis LMND Kota Kendari itu, banyaknya masalah yang melibatkan perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan tersebut menjadi bukti lemahnya pengawasan Pemerintah Kabupaten Morowali.
“Ini sangat ironis memang, masalah yang sama muncul dimana-mana. Belum selesai urusan di perbatasan Morowali-Konut, sekarang muncul masalah yang sama di perbatasan Morowali-Morut. Ini jelas membuktikan bahwa pengawasan pemda di sektor ini sangat lemah,” semprot Ikhsan, Selasa 14 Juni 2022.
Parahnya, baik PT Alaska dan PT MSN sama-sama telah beraktivitas di Morowali selama bertahun-tahun, tapi baru sekarang terungkap.
“Cukup mengherankan, perusahaan-perusahaan ini kan bukan perusahaan yang baru mau beraktivitas. Tapi mereka sudah bertahun-tahun beroperasi, kenapa baru sekarang terungkap semuanya? Ini ada apa?,” tekan Ikhsan.
Putra asli Moahino ini menilai, permasalahan yang muncul dikarenakan pemerintah daerah terkesan tidak memiliki konsistensi dalam menerapkan kebijakannya.
Discussion about this post