“Jumlah ini masih dibawah dari rata-rata konsumsi normal (Januari hingga Februari 2020) sebesar 15 persen dimana rata-rata konsumsi normal mencapai 7.041 KL/hari,” ujar Laode.
Sedangkan rata-rata konsumsi produk Gasoil yakni Solar, Pertamina Dex, dan Dexlite, saat ini tercatat sebesar 2.142 KL/hari. Dimana besaran rata-rata konsumsinya masih dibawah kondisi normal yang sebesar 2.319 KL/hari atau selisih 8 persen.
Secara besaran konsumsi, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menjadi provinsi dengan konsumsi BBM terbesar yakni 2.705 KL/hari untuk Gasoline dan 1.131 KL/hari untuk Gasoil. Sementara untuk, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat konsumsi sebesar 736 KL/hari untuk Gasoline dan 254 KL/hari untuk Gasoil.
Untuk keseluruhan, kata Laode, konsumsi di wilayah Sulawesi telah kembali normal bahkan mengalami peningkatan.
“Peningkatan konsumsi LPG yang terjadi khususnya terhadap LPG bersubsidi, yaitu meningkat sebesar 3,4 persen,” terangnya.
Konsumsi LPG bersubsidi atau LPG Public Service Obligation (PSO) hingga akhir bulan Juli 2020 ini tercatat bertumbuh sebesar 3,4 persen, yaitu 1.563 Metric Ton (MT)/hari dari awalnya 1.511 MT/hari.
Sedangkan untuk LPG Non-PSO (Elpiji 12 kg, Bright Gas 5,5 kg dan Bright Gas 12 kg) masih di bawah rata-rata konsumsi normal sebesar 3 persen, yaitu 119 MT/hari dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal yang sebesar 123 MT/hari.
Discussion about this post