“Terdapat tiga komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras, sigaret kretek mesin, dan emas perhiasan. Sedangkan untuk peredam laju inflasi yakni ikan kembung, ikan layang, dan ikan bandeng/bolu,” ungkapnya.
Andap mengatakan, inflasi YoY di Provinsi Sultra maupun empat kabupaten/kota yang dihitung inflasinya masih dalam rentang terkendali yakni antara 1.5% hingga 3.5%.
Selanjutnya, untuk angka inflasi bulanan (MoM) Sultra juga mengalami inflasi sebesar 0.10%, dengan komoditas utama penyebab inflasi yakni kangkung dan bayam sebesar 0.11%, serta terong dengan andil inflasi sebesar 0.08%.
“Berdasarkan historis, dinamika perkembangan harga pasca Hari Raya Idulfitri selama empat tahun terakhir, Sultra selalu mengalami inflasi. Tetapi angka inflasi kita, Alhamdulillah relatif stabil dan terkendali,” ujar Pj Gubernur.
Discussion about this post