“Jalan atau jembatan ini merupakan kebutuhan vital dalam menggerakan perekonomian, sehingga butuh perhatian serius,” kata Samahuddin saat ditemui di lokasi pekerjaan, Senin 24 November 2020.
“Saat ini baru 8 meter lebarnya, nanti akan saya tambah 3 atau 4 meter lagi lebarnya sehingga totalnya menjadi 12 meter,” ujarnya.
Pantauan awak media di lokasi pembangunan, tampak tiang penyanggang jalan telah di bangun. Rencanannya pemerintah daerah, jembatan roboh itu akan rampung diakhir Desember mendatang dimana anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 500 juta di kerja secara swakelola oleh dinas Pekerjaan Umum (PU) Buton Tengah.
Sebelumnya, jembatan roboh di desa Mone yang menjadi penghubung antara Mawasangka-Lakudo ini hanya di bentangi 4 batang kelapa dengan pasir timbunan diatasnya sehingga memudahkan para pengendara untuk melintas.
Discussion about this post