<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1613725050731000&usg=AFQjCNGGS1mHuQhcF5ofkLLq3VKuybuf6w">PENASULTRA.ID</a>, BUTON TENGAH</strong> – Beberapa bulan lalu, jembatan yang menjadi jalan penghubung antara Lakudo dan Mawasangka di Permandian Kampolele di Desa Mone, Kecamatan Lakudo, Kabupatan Buton Tengah (Buteng) sempat roboh kini mulai dibangun kembali. Bupati Buteng H. Samahuddin mengatakan percepatan pembangunan jembatan itu dilakukan sebagai upaya memperhatikan kenyamanan serta keselamatan warganya saat berkendara. Tidak hanya itu, orang nomor satu di Buteng ini juga berencana akan memperluas badan jalan jembatan putus di permandian Kampolele di desa Mone tersebut. “Jalan atau jembatan ini merupakan kebutuhan vital dalam menggerakan perekonomian, sehingga butuh perhatian serius,” kata Samahuddin saat ditemui di lokasi pekerjaan, Senin 24 November 2020. <div><a><img /></a>Ia menyebut, saat ini dirinya akan mempeluas badan jembatan yang telah roboh semula hanya beberapa meter lebarnya.</div> “Saat ini baru 8 meter lebarnya, nanti akan saya tambah 3 atau 4 meter lagi lebarnya sehingga totalnya menjadi 12 meter,” ujarnya. Pantauan awak media di lokasi pembangunan, tampak tiang penyanggang jalan telah di bangun. Rencanannya pemerintah daerah, jembatan roboh itu akan rampung diakhir Desember mendatang dimana anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 500 juta di kerja secara swakelola oleh dinas Pekerjaan Umum (PU) Buton Tengah. Sebelumnya, jembatan roboh di desa Mone yang menjadi penghubung antara Mawasangka-Lakudo ini hanya di bentangi 4 batang kelapa dengan pasir timbunan diatasnya sehingga memudahkan para pengendara untuk melintas. <strong>Penulis : Amrin Lamena</strong> <strong>Editor: Bas</strong>
Discussion about this post