Hariman Siregar punya sejarah perlawanan yang sangat heroik, saat menentang para elite yang hanya peduli pada investor asing. Kegelisahan Hariman memuncak dengan terjadinya tragedi 15 Januari 1974. Aksi perlawanan yang dipimpin Hariman membuat para elite dimasa orde baru murka. Kemudian Hariman menjadi musuh bersama para elite dimasa itu sehingga Hariman berakhir dipenjara.
Waktu demi waktu berjalan meski penderitaan hidup pernah dialami Hariman sebagai musuh kaum elite Indonesia, Hariman tetap konsisten dan tidak pernah bergeser dari niatnya memperjuangkan nasib bangsanya untuk menjadi bangsa yang mandiri bermartabat dan Demokratis.
Hariman sosok pemimpin yang lahir dari anak bangsa kelas intelektual, kampus bergengsi Fakultas Kedokteran UI Jakarta tidak pernah tergoda untuk dirinya berkuasa di Indonesia.
Hariman lebih suka bahkan intens berinteraksi dengan para aktivis yang peduli dengan nasibnya yang terjajah oleh elite bangsanya sendiri.
Harusnya Jokowi belajar dari Hariman kalo benar Jokowi peduli dengan bangsa ini. Sebab siapapun orangnya yang menjadi presiden bila tidak peduli dengan bangsa ini secara empiris menurut catatan sejarah pasti akan hancur.
Hidup mulia atau mati bermartabat. Nampaknya inilah yang menjadi prinsip hidup Hariman Siregar dalam setiap interaksinya memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia yang demokratis tanpa diskriminasi.
Discussion about this post