PENASULTRA.ID, MAKASSAR – Dalam rangka memperingati 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Pertamina memberikan beberapa kado berupa capaian yang mendukung pembangunan negara.
Minggu lalu, Pertamina berhasil melakukan alih kelola blok Rokan. Wilayah kerja hulu migas penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia ini kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan dikelola anak bangsa setelah 97 tahun dikelola perusahaan asing, Chevron.
Pada 2021 di sektor hilir, Pertamina berhasil merealisasikan 40 titik BBM Satu Harga yang menambah total capaian BBM Satu Harga menjadi 284 titik se-Indonesia sejak 2017.
Regional Sulawesi mampu merealisasikan 26 titik BBM Satu Harga dan akan terus bertambah guna menghadirkan kemerdekaan energi bagi masyarakat bumi celebes ini.
Executive GM Pertamina Commercial & Trading Regional Sulawesi, Rama Suhut Sinaga mengatakan, BBM Satu Harga merupakan ketersediaan energi terutama BBM di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sebelumnya belum dapat menikmati akses energi sama sekali dikarenakan lokasi dengan akses yang sulit.
“Pertamina melaksanakan penugasan Pemerintah menjamin ketersediaan energi hingga ke pelosok tersulit, agar semua dapat menikmati kemerdekaan energi,” kata Rama melalui rilis persnya, Senin 16 Agustus 2021.
Di Sulawesi ada beberapa wilayah yang sangat sulit mendapatkan BBM kini telah menikmati BBM Satu Harga. Wilayah tersebut yakni Kecamatan Seko, di Luwu Utara Sulawesi Selatan (Sulsel).
Masyarakat mungkin tak asing dengan nama Seko yang sempat viral pada beberapa tahun lalu dengan ojek termahal di dunia. Untuk ke Masamba, ibu kota Luwu Utara, penduduk Seko harus merogoh kocek 1,5 juta rupiah untuk membayar ojek motor.
“Motor dipandang sebagai sarana transportasi yang paling mungkin digunakan karena kondisi jalan yang berlumpur dan sering longsor menyulitkan apabila mobil harus melaju di jalanan tersebut,” ungkap Rama.
Discussion about this post