PENASULTRA.ID, KONAWE KEPULAUAN – Karyawan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bernama Dani Kaimudin yang kesehariannya bertugas sebagai humas diancam senjata tajam (Sajam).
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal ketika Dani yang sedang menjalankan tugasnya hendak menanyakan maksud dan tujuan sejumlah warga yang tengah menggelar aksi protes di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT GKP.
Tetiba Dani ditarik dan dikejar warga menggunakan sajam. Alhasil, kejadian itu pun memicu kekacauan di lokasi.
“Saat itu, sebagai orang yang diberikan tanggung jawab sebagai Humas, bermaksud menanyakan kedatangan beberapa warga yang melakukan aksi demonstrasi dan menghalangi aktivitas operasional tambang. Tiba-tiba saya ditarik, diteriaki, dimaki serta diancam dengan mengayunkan senjata tajam, sampai baju saya sobek,” kata Dani membeberkan kejadian yang menimpanya, Kamis 9 Maret 2023.
Beruntung, dalam aksi anarkisme tersebut, bapak satu orang anak itu lekas diselamatkan oleh beberapa rekan kerjanya yang saat itu berada di lokasi. Namun, akibat intimidasi dan ancaman yang dilakukan oleh beberapa warga tersebut membuat situasi di wilayah IUP PT GKP menjadi tidak kondusif. Seolah terjadi bentrok di lokasi tambang.
Tidak saja itu, dalam peristiwa tersebut, selain melakukan ancaman dan intimidasi kepada karyawan, aksi massa juga terlihat menghentikan kegiatan operasional tambang. Sejumlah alat berat yang sedang beraktivitas dihentikan.
Koordinator Humas PT GKP, Marlion mengatakan bahwa aksi warga tersebut tidak memiliki izin. Hal itu diketahuinya usai melakukan kordinasi dengan aparat kepolisian setempat.
Marlion menilai, aksi itu juga melanggar aturan pertambangan lantaran memasuki wilayah IUP tanpa izin.
Discussion about this post