“Bea Cukai memberikan insentif fiskal melalui pembebasan Bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor (PDRI) untuk barang modal keperluan pembangunan infrastruktur dan event,” ucap Kitty.
Selain itu, tambah Kitty, Bea Cukai juga memberikan kemudahan prosedural kepabeanan, seperti pemeriksaan fisik di luar kawasan pabean dan penerapan sistem aplikasi Pemberitahuan Pabean Kawasan Ekonomi Khusus (PPKEK) yang terintegrasi dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW) untuk mendukung kelancaran kelancaran dan kecepatan arus barang.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Rahmat Adil Indrawan menjelaskan, kesiapan yang lakukan untuk mendukung event Internasional seperti WSBK ini yakni oerluasan terminal penumpang dari kapasitas 3,5 juta orang per tahun menjadi 7 juta orang per tahun, perpanjangan Runway Bandara Lombok sebelumnya memiliki panjang 2.750 meter telah diperpanjang menjadi 3.300 meter.
“Tujuannya agar pesawat kargo dan penumpang besar bisa ditampung dan dilayani di bandara. Selain SOP, SDM dan yang diperlukan ditingkatkan untuk memastikan perhelatan internasional WSBK bisa berjalan dengan baik,” ujar Rahmat.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyebut pihak promotor dari Dorna dan para pembalap WSBK mulai berdatangan dari berbagai negara esok hari.
“MGPA selaku penyelenggara WSBK 2023 telah melakukan berbagai persiapan yang maksimal demi mendukung keberhasilan kegiatan ini,” tutur Priandhi.
Ia berharap dari ajang WSBK ini, dapat meningkatkan dampak ekonomi masyarakat Indonesia khusunya di Nusa Tenggara Barat.
Discussion about this post