PENASULTRA.ID, KENDARI – Decak kagum dan apresiasi yang tinggi terus mengalir ke Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sarjono menyusul event akbar kejuaraan panahan Piala Gubernur Sultra dan Bepeka Archery Indonesia (BAI) 2023 sukses digelarnya di Lapangan Benu-benua, Kota Kendari pada 9 hingga 12 Maret 2023.
Bersama tim panitia bentukannya, Sarjono yang juga adalah ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra dua periode itu berhasil menunjukkan kiprah keberhasilannya dalam mengelola dan memimpin sebuah organisasi tingkat provinsi.
Terbukti, 9 Februari 2022 lalu, Sarjono berhasil menggelar sukses puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dipusatkan di Kota Kendari.
Memang di Perpani Sultra, pria yang karib disapa Kopral Jono itu baru saja memimpin usai terpilih secara aklamasi dalam musyawarah provinsi luar biasa yang digelar disalah satu hotel ternama di Kota Kendari pada Sabtu 22 Januari 2022 lalu.
Sarjono menggantikan Muhammad Amir, Ketua Perpani Sultra sebelumnya masa bakti 2020-2024 yang meninggal dunia akibat sakit.
Usai terpilih, Sarjono menegaskan dirinya bakal berjuang keras melahirkan bibit-bibit atlet panahan handal dan profesional untuk membawa panji-panji merah putih di tingkat dunia.
“Saya ucapkan terima kasih dan akan memegang amanah ini dengan jiwa besar. Saya akan berupaya agar cabang olahraga panahan bisa menjadi andalan Sultra diberbagai event nasional maupun internasional, seperti halnya olahraga dayung,” kata Sarjono kala itu.
Menurut wartawan senior LKBN Antara itu, cabang olahraga (cabor) panahan merupakan salah satu dari 14 cabor yang masuk dalam program desain besar olahraga nasional (DBON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Adapun ke-14 cabor yang masuk dalam program DBON itu adalah panahan, bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat.
Cari Bibit Atlet Panahan
Tekad Sarjono mencari bibit unggul atlet panahan Sultra tak kendur. Tepat setahun usai dirinya dilantik, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sultra itu bersama pengurus Perpani Sultra mulai menggagas event daerah berkelas nasional.
Berkat kelihaiannya, Sarjono berhasil menggalang dukungan besar dari Gubernur Sultra dan Bepeka Archery Indonesia (BAI).
Kejuaraan panahan memperebutkan Piala Gubernur Sultra dan BAI 2023 pun siap diselenggarakan di Kota Kendari pada 9 hingga 12 Maret 2023. Lapangan Benu-benua menjadi pilihan tempat sebagai arena pembuktian para jawara panahan dari berbagai daerah di tanah air.
Menurut Sarjono, kejuaraan panahan ini juga dimaksudkan sebagai salah satu ajang untuk mengasah kemampuan para pemanah asal Sultra ketika menghadapi prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.
Sejumlah nomor yang dipertandingkan pada kejuaraan panahan Sultra 2023 ini terlihat sangat bergengsi. Mulai nomor recurve putra/putri, compound putra/putri, compound master man 40 putra/putri dan standar nasional imum putra/putri.
Kemudian standar nasional U-15 putra/putri, standar nasional U-12 putra/putri, berbow putra/putri, dan Horsebow putra/putri.
Sejak diwacanakannya kejuaraan panahan ini, sejumlah atlet dari berbagai daerah di Indonesia menyatakan kesiapannya untuk hadir berlaga. Bahkan, kontingen panahan asal Perpani Sulawesi Utara (Sulut) sebelum ajang dimulai, mereka tiba lebih dulu untuk menjajal latihan di Kota Kendari.
Ketua Panitia Piala Gubernur Sultra dan BAI 2023, Muhammad Arfan mengatakan kejuaran panahan ini akan diikuti 223 peserta yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Diantaranya, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah.
“Perkiraan delapan sampai 10 provinsi yang bersedia untuk hadir,” kata Arfan.
Selain menghadirkan wasit dari Perwasitan Pengurus Besar (PB) Perpani Pusat yang mengatur jalannya pertandingan, kata Arfan, pihaknya juga siap mendatangkan berbagai sarana penunjang berstandar nasional.
“Kita siap 100 persen. Peralatan teknis yang kita datangkan semua berasal dari luar Sultra seperti dari Jakarta, Solo, maupun dari Surabaya. Semuanya menggunakan peralatan dengan standar nasional,” ujar Arfan.
Discussion about this post