Menurutnya, proses pengoperasian mesin pompa sekitar 12 jam membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar hingga 7 liter.
Namun, pihaknya masih akan melakukan simulasi perhitungan biaya operasional untuk memastikan seberapa besar kebutuhan BBM untuk mengairi seluruh hamparan milik kelompok tani. Mengingat penggunaan fasilitas irigasi tersebut baru mengaliri area sawah milik Supriadi saja.
Pengairan tersebut nantinya akan dimanfaatkan dua kelompok tani Laskap dengan luasan lahan 30 hektar dan 12 kelompok tani Pongkeru dengan luasan lahan 120 hektar.
Sementara itu, Senior Manager Social Development Program (SDP), Ardian Putra berharap fasilitas yang diberikan bagi kawasan pertanian di Malili tersebut dapat membawa manfaat dan meningkatkan kualitas pertanian di wilayah pemberdayaan PT Vale.
”Sebagaimana arahan Bupati Luwu Timur pada Musrenbang Maret 2022 lalu, disampaikan bahwa kedepannya sektor pertanian akan menjadi salah satu tumpuan kontribusi PDRB selain pariwisata,” Ardian memungkas.
Discussion about this post