Selain pitching session, Kemenparekraf juga memberikan berbagai program pembinaan dan pelatihan, hingga penguatan rantai pasok dengan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Di samping itu, pemerintah dikatakan Menparekraf juga berupaya mendorong dan memfasilitasi UMKM melalui sejumlah program seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), Gernas BBI (Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia), PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), dan lain-lain.
“Ayo kita dukung pengembangan wirausaha mandiri pariwisata di lima destinasi super prioritas dan Bali. Mari kita pastikan para wirausaha kita, terutama di sektor parekraf naik kelas,” katanya.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Sumber daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh, menjelaskan bahwa pitching session ini merupakan rangkaian terakhir dari program pengembangan wirausaha mandiri yang telah berjalan dari 2021 oleh Kemenparekraf/Baparekraf dengan Komunitas Sahabat UMKM dan Telkom University.
Setelah pelaksanaan pitching session, peserta akan terus didampingi dan dimonitor oleh Komunitas Sahabat UMKM, baik dalam menindaklanjuti kerja sama dengan investor, perkuat business matching maupun kegiatan kelas coaching series bagi pelaku yang belum mendapatkan peluang usaha dari investor.
“Saya berharap para peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi media pembelajaran dan pengalaman. Saya juga berharap, para stakeholder terutama calon investor yang hadir, dapat bersama-sama bersinergi berkontribusi untuk peningkatan kualitas serta kompetensi dan usaha para pelaku UMKM, sebagai bentuk keberpihakan kita untuk hadir mendorong agar menciptakan wirausaha yang tangguh dan mandiri bisa on boarding dan naik kelas, sehingga bisa memperluas lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Frans.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post