Pengunjung pun senang.membelinya karena penjual kuliner ikan asap di Ambon sudah menyiapkan paking dan bumbu-bumbu siap saji di dalam kemasan dan dijamin pihak MUI kehalalannya. Setiap hari ratusan kilogram ikan asap Ambon terbang ke Jawa, khususnya Jakarta dan pujian dialamatkam.kepada para penyaji kuliner ikan asap itu.
Langkah serupa juga sudah lama diterapkan Pemkot Pekanbaru. Setiap hari ratusan kilogram ikan asap darat dan laut dari Pasar Bawah Pekanbaru Riau terbang ke berbagai kota di Malaysia, Sumatera dan Jawa. Apa arti semua itu? Masyarakat nelayan dan pedagang ekonomi lemah memetik langsung hasilnya.
Kendari, lanjut Irham, juga bisa begitu, apalagi jika pemangku kebijakan di sektor wisata daerah ini terbuka kepada orang-orang kreatif.
“Saya melihat ada beberapa titik di kawasan kota Kendari yang pantas menyediakan kawasan kuliner ikan asap, yakni di simpang tiga memasuki bandara Halu Oleo dan di Mandonga. Bangunlah kawasan kuliner ikan asap disitu, pasti dilirik pengunjung karena mereka tahu ikan dari Kendari adalah ikan yang baru sekali mati sehingga segar dan nikmat jika dikonsumsi bersama keluarga,” kata Irham.
Berkait dengan HPS Irham datang berlima orang dari Jakarta ke Kota Kendari, menginap di rumah kawan yang paham.kepariwisataan. Mereka sengaja datang ke Kendari untuk melihat dari dekat pemberdayaan potensi kepariwisataan Sultra. Dua diantara kawannya adalah staf karyawan bagian pemasaran wisata dalam negeri Kemenparekraf, dan seorang lagi karyawan anggota Forum Pariwisata Kemenparekraf
Irham memberikan banyak tips kepada Penasultra.id agar diketahui pemangku kebijakan Pariwisata di kawasan Kota Kendari. Satu diantaranya dipublikasikan hari ini yaitu tentang perlunya orang-orang kreatif ikut andil memajukan kepariwisataan. Dan, lainnya masih akan menyusul di hari berikutnya.
Penulis: Ami Herman
Discussion about this post