“Sekalipun berada pada posisi 0,4 persen. Tapi 2021 dan 2022 pertumbuhan ekonomi Mubar naik menjadi 4,8 persen. Dan pada 2022 ke 2023 pertumbuhan ekonomi kita meningkat menjadi 4,9 persen,” ujar Raden.
Ia mengatakan, naiknya pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat keberhasilan suatu daerah. Dimana keberhasilan pertumbuhan ekonomi itu biasanya dipengaruhi oleh beberapa sektor usaha di luar APBD. Di Mubar pertumbuhan ekonomi itu sangat tergantung pada APBD.
Indikator selanjutnya adalah dilihat dari sisi indeks pembangunan manusia yang mengukur tingkat keberhasilan di bidang pendidikan, kesehatan, dan bidang ekonomi.
Diawal berdiri, Mubar sebagai daerah otonomi baru (DOB) di pertengahan 2014 lalu, indeks pembangunan manusia berada pada posisi 62,9 poin. Kurang lebih tujuh tahun berdiri sebagai DOB, indeks pembangunan manusia telah mencapai 66,21 poin.
Jika melihat dari sisi ini, katanya, membuktikan apa yang diintervensi oleh APBD terhadap sumbangsih kepada masyarakat itu menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dalam pelayanan dan pembangunan di Mubar.
“Demikian pula dengan kondisi-kondisi lainnya, seperti tingkat pengangguran terbuka itu mengalami penurunan sekitar 0,4 persen, kemudian diangka kemiskinan turun sekitar 0,11 persen dari 13,96 persen menjadi 13,85 persen,” Raden menambahkan.
Discussion about this post