“Seperti biasa, pada saat menjelang dan memasuki Bulan Suci Ramadhan, permintaan kebutuhan bahan pokok di masyarakat cenderung meningkat, sehingga berdampak pada kenaikan harga. Lonjakan harga yang tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat, terutama dari kalangan keluarga yang kurang mampu,” tuturnya.
Tujuan lain dari pelaksanaan pasar murah, kata Nursanti ialah untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga yang relatif terjangkau. Di mana, saat ini persoalan yang dihadapi adalah kenaikan harga khususnya minyak goreng yang terjadi secara global pada seluruh wilayah di Indonesia, bahkan dunia.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat khususnya para ibu-ibu, agar berbelanja dengan cerdas dan tidak perlu terburu-buru dengan memborong komoditas tertentu, khususnya minyak goreng. Karena memang untuk kebutuhan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya Insya Allah akan terpenuhi hingga sampai pada Hari Raya Idul Fitri,” katanya.
Di pasar murah ini sejumlah komoditas dipasarkan. Di antaranya ialah minyak goreng dibanderol dengan harga Rp.26.000,-/liter, beras premium Rp.100.000,-/Kg, gula pasir Rp.13.500,-/Kg, telur ayam Rp.42.000,-/rak, terigu Rp.12.000,-/Kg dan coca cola/fanta Rp.10.000,-/liter.
Discussion about this post