FNI menganggap penting sekali dengan meminta permodalan pembelian komoditas ikan yang diekspor. Adapun jumlah permintaan permodalan berkisar Rp22 miliar dengan kalkulasi 500-800 ton ikan.
“Jelas modal tersebut digunakan untuk pembelian kapal tangkap, perbaiki Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pembangunan Cold Storage Portabel, pembelian mobil Termocking hingga modal bekerja nelayan di laut serta buruh yang bekerja di TPI saat pendaratan ikan,” beber Rusdianto.
Ia berharap, investor ikan yang sudah melakukan kontrak agar segera merealisasikan. Karena sebelumnya mereka sudah diajak keliling ke seluruh sentra aktivitas bongkar muat ikan oleh pengurus Badan Otonom FNI.
“Ya mohon doa dan dukungan, semoga perjuangan nelayan ini dapat membuahkan hasil untuk peningkatan ekonomi para nelayan, ABK, Captain, dan keluarga rumah tangga nelayan itu sendiri,” pungkas Rusdianto.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post