Melalui penerapan teknologi terintegrasi dan kerja sama dengan berbagai mitra, kata Nyoman, LPTK Wakatobi telah melahirkan beragam inovasi untuk mendukung percepatan program dalam mendukung program penangkapan ikan terukur serta menyejahterakan masyarakat nelayan dan menjaga ekosistem terumbu karang.
Inovasi yang dihasilkan LPTK Wakatobi di antaranya Teknologi Wakatobi AIS atau Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis AIS yang dirancang khusus untuk meningkatkan keselamatan serta keterpantauan nelayan kecil dan tradisional.
LPTK juga mengimplementasikan aplikasi Laut Nusantara yakni inovasi teknologi penangkapan ikan berbasis android untuk mengakses beragam informasi kelautan sebagai transformasi budaya nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan.
Bahkan, LPTK Wakatobi telah menghasilkan konservasi perairan dengan menggunakan empat metode rehabilitasi dan pembibitan karang melalui Wahana Perekayasaan Teknologi Konservasi Biota atau Wakatobi Sea Bamboo.
Di samping itu, LPTK Wakatobi juga memiliki Kios Maritim yang merupakan Layanan Data dan Informasi Kelautan yang dapat diakses oleh nelayan.
Di Kios Maritim nelayan dapat mengetahui perihal Sistem Pemantauan AIS, Sistem Pemantauan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI), kondisi laut dan cuaca maritim, serta sistem informasi kelautan Wilayah Pengelolaan Perikanan 714.
Kios Maritim juga telah diletakkan di 4 lokasi, yang tersebar di desa, kelurahan dan Dinas Perikanan Wakatobi.
“Tentu dalam pelaksanaanya LPTK Wakatobi tidak dapat bergerak sendiri tanpa adanya dukungan pemerintah daerah setempat, serta bersinergi dengan dukungan pendidikan dalam hal ini AKKP Wakatobi, bidang pelatihan serta penyuluhan dan juga menjalin mitra dengan berbagai pihak,” kata Nyoman.
Sementara itu, Kepala LPTK Wakatobi, Efi Noferya Manafi mengatakan, teknologi yang mendukung Sistem Informasi Kios Maritim dapat diintegrasikan dan terus memperkaya data dan informasi.
Discussion about this post