Sebagai sosok prajurit yang dibesarkan dengan berbagai penugasan dan pendidikan luar negeri, maka Jenderal Andika paham betul banyak hal yang bermanfaat dari kerjasama dan latihan internasional.
Masih terasa gegap-gempita manuver latihan gabungan Super Garuda Shield yang terjadi di pertengahan tahun ini, diikuti 13 negara dan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumahnya.
Tidak main-main, TNI bisa mengajak AS, Australia, Malaysia Jepang, Singapura, Prancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.
Ada banyak latihan militer internasional baru lain yang diinisiasi Jenderal Andika dengan Australia, Perancis, Singapura, Thailand, Malaysia dan lain-lain.
Lebih dari itu, pada era Jenderal Andika, latihan-latihan internasional TNI, baik matra darat, laut dan udara, dilaksanakan dalam skenario dan manuver lapangan yang besar, yang memungkinkan lebih banyak prajurit yang membangun kemampuannya, mulai dari level operasional hingga para perencana operasi pertempuran.
Jenderal Andika sepertinya menyadari bahwa latihan internasional bisa menjadi alat uji kemampuan, transfer ilmu dan teknologi militer, serta sarana evaluasi bahwa arah pembangunan TNI sudah sesuai dengan perkembangan ancaman masa depan, baik yang akan terjadi di lingkungan nasional, di kawasan regional dan internasional.
Latihan internasional juga mempererat hubungan emosional antar prajurit, antar Angkatan Bersenjata dan juga nantinya antar negara.
Discussion about this post