Lanjut, Wiwin, pengalaman petani, Kopi Punik sudah diperdagangkan secara domestik: Lombok, Bali, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur dan ekspor ke berbagai negara. Produksi kopi punik hadir berkat kerja keras dari Kelompok Tani Rokam Bangkit yang berdiri sejak 1982.
Mulanya hanya sekadar budi daya kopi. Namun sejak 2012, Poktan Rokam Bangkit ini menggagas kopi berkualitas tinggi. Caranya, mereka mengadopsi dari beberapa literatur tentang pengolahan kopi berkualitas dengan menerapkan SOP kopi dari tanam, perawatan, panen hingga pasca panen, hingga produk siap jual baik green bean, roasted bean maupun bubuk.
Owner Kopi Punik Sumbawa (brand produksi dari Poktan Rokam Bangkit), Wiwin Suryani lebih jauh, katakan, sejak 2017 petani mulai belajar pengolahan biji kopi agar diterima di pasar lokal, regional nasional bahkan internasional. Pilihan kopi hasil olahannya seperti green bean, roasted bean dan bubuk, dengan variasi pengolahan pasca panen yakni natural, honey, semi wash, full wash dan wine.
Sejak ditangani secara profesional pengolahan kopi punik bisa menghasilkan 50-100 ton per tahun untuk skala kelompok Poktan Rokam Bangkit, secara keseluruhan dengan masyarakat lainnya yakni sekitar 200 ton. Luar biasa, bukan?.
Brand ini ciptakan berbagai kemasan produk olahan kopi mulai dari kopi sachet seharga Rp1.900, kemasan Kopi bubuk Robusta Rp19.000, Kopi Bubuk Arabica seharga Rp24 ribu hingga Kopi Bubuk Sumbawa Speciality seharga Rp45 ribu.
Dalam diskusi team ECRAFT Center kemarin, mencoba memilah produk unggulan Pulau Sumbawa. Terutama, melihat trend distribusi produk unggulan pada pasar-pasar lokal dan domestik. Termasuk ekspor manca negara. Karena saat bencana pandemi Covid-19 tidak begitu berpengaruh pada produksi. Tetapi, sangat berpengaruh pada pembelian, distribusi dan pasar. Karena Covid-19 merupakan hambatan besar. Tentu, harus selalu beradaptasi dan inovatif mencari solusi.
Disitulah, kecerdasan owner Kopi Punik Wiwin Suryani melihat peluang. Aji mumpung, media sosial, aplikasi startup dan metode penjualan online digunakan. Teknologi 4.0 merupakan sarana teknologi ilmu pengetahuan tanpa batas negara. Semua berlaku. Faktanya, sebaran penjualan kopi punik sudah masuk pada level startup.
Team ECRAFT Center mentracking Kopi Punik basis penjualan online. Ya, lumayan bagus. Karena sebarannya hampir menyeluruh, seperti startup domestik, nasional hingga internasional, seperti bibli, shoppee, Gojek, Traveloka, grab, Alibaba, akulaku, lapak, dan lainnya. Cukup terkenal. Itu yang dimaksud cita rasa excellent keliling dunia menembus batas negara.
Ketika puncak covid-19 pada 2020, Kopi Punik Sumbawa mendapat program JPS gemilang dari program Provinsi NTB sejumlah 7.500 pieces kopi bubuk kemasan yang dipesan langsung oleh pemerintah untuk dibagikan ke masyarakat terdampak pandemi. Pada tahun 2020 juga, usaha kopi Punik Sumbawa menyabet 2 juara yakni juara pertama, Wirausaha Muda Syariah Kawasan Indonesia Timur 2020 dan Juara 1 Wirausaha Muda NTB 2020.
Sejak 2019 hingga sekarang menjadi binaan Bank Indonesia NTB. Terakhir, 2021 pameran Kopi Punik di Turki. Artinya, sudah sangat berpengaruh dan Kopi Punik mendunia. Tentu, semuanya harus diapresiasi perubahan pola pasar dan perkembangan cita rasa Kopi Punik Sumbawa.
ECRAFT Center: Startup e-NgOpi
ECRAFT Center mencoba memulai membuat startup khusus produksi kopi. Bisa berpotensi hadirkan seluruh jenis kopi se-nusantara dan bahkan sedunia. Karena, penggunaan teknologi terbukti mampu dongkrak produktivitas dan kualitas hasil kopi di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, Pulau Sumbawa belum terjamah sama sekali.
Seperti Vietnam yang berhasil memanfaatkan brand melalui teknologi startup yang sangat ramai dibicarakan. Pulau Sumbawa sebagai bagian dari Indonesia, Nusantara adalah daerah yang saat ini menjadi penghasil kopi terbesar di Indonesia. Kalau bicara produk unggulan hasil petani Kopi, berarti teknologi dan keilmuan memiliki peran yang sangat luar biasa dalam memfasilitasi proses produksi hingga distribusi ke pasar.
Pulau Sumbawa, Indonesia sebenarnya memiliki sejumlah komoditas alam yang berpotensi merajai pasar dunia. Diantaranya lobster, udang, rumput laut, Kopi, Pala, Kelapa, Kambing, Semangka, Kayu Manis, Madu, Susu Kuda, Cengkeh, Kemiri, Cabe, Wijen, dan lainnya. Komoditas tersebut juga sudah berjalan dalam nilai ekspor sesuai kebutuhan.
Namun sebagian besar, petani kopi Pulau Sumbawa masih andalkan cara konvensional, sehingga kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan belum optimal. Nah dengan teknologi, bisa hasilkan produksi kopi yang level tinggi. Penggunaan teknologi, dibutuhkan untuk tingkatkan produktivitas dan mendeteksi pergerakan trading perkopian secara realtime termasuk jenis dan jumlah yang tersedia. Dengan demikian, persoalan tersumbatnya pasar bisa teratasi secara baik.
Manfaat lain dari penerapan teknologi agar kedepan tumbuh startup kopi (e-NgOpi) yang melibatkan inovasi para kaum muda. Sekarang, pengelolaan sudah harus berorientasi lebih ke startup, tapi jangan lupa begitu masuk digital-app, fundamental bisnis juga harus kuat. Startup kopi (e-NgOpi) berorientasi pada on boarding pasar lokal, nasional dan internasional yang ditopang oleh ketersediaan kopi dalam jumlah ratusan ton pertahun.
Tentu, startup kopi (e-NgOpi) mendorong inovasi teknologi dan industrialisasi sehingga menumbuhkan jiwa wirausaha, inovasi bisnis, dan melibatkan kaum muda dalam pengembangan startup kopi (e-NgOpi) sehingga produk yang dihasilkan tingkatkan volume dan kualitas.
Mengapa harus startup kopi (e-NgOpi) dimulai?. Saat ini, Startup makin menjamur. Tidak hanya merambah teknologi, kini berbagai perpaduan juga mulai banyak dilirik investor, dikembangkan untuk membantu petani.
Dengan penerapan teknologi yang terjangkau serta proses produksi yang berkelanjutan, bisa menjadi solusi dalam menjaga keberlanjutan kehidupan petani kopi. Industri kopi memiliki potensi besar untuk ikut mengatasi masalah sosial masyarakat dan perkembangan demografi di Pulau Sumbawa. Optimislah. Insha Allah bisa.(***)
Penulis: Pendiri ECRAFT Center Pulau Sumbawa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post