3 Maret 2022:
Pukul 10.00 Wita: SK dijemput dua orang kerabat untuk belajar kelompok di dekat Kantor Gubernur Sultra.
Pukul 17.00 Wita: SK dijemput LU atas perintah Ida.
Pukul 21.00 Wita: TKD ke Polsek Poasia lalu bersama pak Marsaban menuju ke BTN Wirabuana. Namun LU dan SK tidak ditemukan.
Pukul 22.00 Wita: TKD terima WA dari Ida menginformasikan bahwa SK sudah ada di rumahnya dan telah tidur. Namun, kedatangan SK tidak diketahui pukul berapa.
Pukul 22.00 Wita: TKD jemput SK untuk dibawa ke mess kantor.
7 Maret 2022:
Pukul 12.00 Wita: TKD jemput SK di sekolah.
Pukul 15.00 Wita: TKD terbangun dari tidur namun SK sudah tidak ada di mess kantor. Saat itu juga TKD menginformasikan ke Polsek Poasia via WA hal tersebut.
8 Maret 2022:
Pukul 8.00 Wita: Guru SK mengabari bahwa SK ada di sekolah. Mengetahui hal itu, TKD lalu menjemput SK dan dibawa ke Polsek Poasia bertemu penyidik, Dewi. Di Polsek Poasia, SK susah ditanya dan menangis terus.
17 Maret 2022:
Pukul 11.00 Wita: Penyidik, Dewi datang ke mess kantor TKD untuk BAP SK. Namun tidak berhasil lantaran SK hanya diam sambil garuk-garuk kepala seperti orang kehilangan akal. Selanjutnya, penyidik menyarankan TKD agar SK dibawa rukiah ke Ustadz pada sore nanti. Karena hujan, SK tidak jadi dibawa rukiah.
Pukul 23.00 Wita: SK menghilang dan oleh TKD langsung menginformasikan ke Polsek Poasia via WA.
20 Maret 2022:
Pukul 16.00 Wita: TKD melapor ke Polresta Kendari. Dengan bantuan anggota Polresta Kendari, LU yang berhasil dihubungi melalui sambungan telepon diminta kembalikan SK.
Pukul 18.00 Wita: SK dibawa pulang ke mess kantor TKD. Dengan ditemani pak Arsin dan pak Ruslin, SK dibawa ke Polresta Kendari untuk dimintai keterangannya.
Discussion about this post