“Keterlibatan perempuan dalam PAAP itu hukumnya wajib,” ucap dia.
Ia menambahkan, ada enam hal dalam PAAP yang melibatkan perempuan, yakni perempuan dipastikan hadir setiap kegiatan. Dann itu telah dilakukan.
Selanjutnya, harus memahami apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu, memberi pendapat, menghargai keterlibatan perempuan, mempertimbangkan keberadaan perempuan, dan tidak menyepelekan keberadaan perempuan.
“Alhamdulillah, di PAAP Pasikolaga, 80 persen kita sudah lakukan hal itu,” akunya.
La Ode Sidik Idzan selaku Ketua Kelompok PAAP site Pasi Kolaga mengakui masih sangat membutuhkan ilmu-ilmu perikanan guna menunjang aktivitas para nelayan yang tergabung dalam PAAP.
Sidik mengatakan, sejak adanya PAAP masyarakat nelayan setempat sudah banyak terbantu. Pendapatan yang biasanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, kini menjadi bertambah bahkan dapat menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke bangku kuliah.
“Masyarakat nelayan yang tergabung dalam kelompok menjadi lebih termotivasi untuk maju dan berkembang. Upaya untuk melakukan pelestarian dan pemeliharaan kawasan pesisir menjadi lebih terarah dengan informasi-informasi diterima dari pendamping teknis,” tutur Sidik.
Mantan Kades Kolese mengungkapkan, pendanaan Rare Indonesia melalui PAAP sangat membantu sekali. Salah satunya dengan pendanaan pembangunan gedung pengasapan ikan.
“Insyallah dengan adanya ini banyak manfaat yang didapatkan masyarakat pesisir nantinya. Kita berharap PAAP akan terus berlanjut,” pungkas Sidik.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post