Ketiga, kata Zainal Arifin, tantangan yang paling sering dihadapi di daerah adalah dominasi faktor pendekatan politik dalam proses perencanaan pembangunan.
“Proses perencanaan di daerah masih lebih dominan faktor atau pendekatan politiknya dibandingkan dengan proses teknokratik. Sehingga terkadang daerah acuh di dalam merumuskan rencana pembangunan berdasarkan kerangka ilmiah yang logis dan terukur,” kata Zainal.
Ia menjelaskan, perencanaan pembangunan merupakan upaya yang dilakukan oleh perencana secara sadar dan praktis yang dituangkan dalam dokumen perencanaan. Untuk itu, dokumen perencanaan yang dibuat pemerintah daerah harus dipahami dan difokuskan pada capaian sasaran pembangunan.
“Selain itu, dokumen perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah harus dapat disinkronisasikan dengan dokumen perencanaan lainnya, baik itu dokumen perencanaan pembangunan di tingkat nasional maupun perencanaan lintas sektor di daerah bersangkutan,” ujar Zainal.
Di tempat yang sama, Wakil Dekan I Bidang Akademik FEB UHO, Laode Suriadi mengatakan, kuliah praktisi yang digelar merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Pemkab Butur dan FEB UHO di bidang akademik.
Discussion about this post