Sejumlah program dan kegiatan tersebut diantaranya, dikukuhkannya La Ode Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, tak kalah penting adalah suksesnya program pembangunan jembatan Tona yang akan dikerjakan pada 2022.
Kemudian, rencana pembangunan Patung Pahlawan Nasional Opita Yi Koo di Kota Baubau dan Kota Kendari, rencana peningkatan Bandara Betoambari dan rencana kelanjutan By Pass Kota Baubau.
Walikota AS Thamrin turut menyampaikan tata kehidupan masyarakat Buton Baubau dengan singkatan Polima. Polima diartikan sebagai falsafah hidup, kerukunan bermasyarakat, bernegara dan pembangunan.
Polima diambil dari lima dasar yang dijaga dan dilakukan masyarakat Buton Baubau, yakni :
- Pobincibinciki kuli artinya saling menjaga perasaan orang lain
- Popiara-piara artinya salling menjaga dan memelihara
- Poangkah-angkah taka artinya saling mendukung
- Poma-masiaka artinya saing menyayangi
- Poma-maeka artinya saling menjaga harkat martabat.
Falsafah hidup itu kemudian menjadi konsep membangun Kota Baubau.
Gubernur Sultra Beber Program Mercusuar Selama 10 Tahun
Mengawali sambutannya, Gubernur Sultra H. Ali Mazi menceritakan kisah bersama Walikota Baubau ketika itu sebagai ASN di Badan Pertanahan Nasional. Ketika itu, ia sebagai gubernur Sultra periode 2003-2008. Saat itu, ia melakukan pelantikan pertama yakni AS Thamrin sebagai Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sultra.
Gubernur Ali Mazi menyampaikan bahwa selama kurun waktu periode pertama memerintah di Sultra, telah membangun konsep pembangunan berkelanjutan dengan tagline Stellshell Masyarakat Sejahtera yang kemudian dikenal dengan tags SMS.
Konsep tersebut dibuat dalam buku agenda dengan beberapa program mercusuar 2003-2023. Program itu kemudian dapat terwujud selama kurun waktu 10 tahun. Misalnya:
- Jembatan Teluk Kendari yang dibangun pemerintah pusat pada pemerintahan H. Nur Alam.
- Jembatan Buton-Nuna yang rencana pembangunannya 2022.
- Perluasan Runway dan peningkatan status Bandara Halu Oleo.
- Jalan poros Toronipa.
- Bahteramas.
- Peningkatan status BLK Kendari menjadi BLK Internasional.
- Pembangunan Patung Himayatuddin.
- Peningkatan dan perluasan Runway bandara Betoambari.
- Pemanfaatan aspal Buton dalam program 1000 km yang 400 km digunakan di Sultra dangan nilai investasi Rp47 triliun.
“Saya menyampaikan agar masyarakat Sultra saling mendukung, bahu membahu, kerjasama dalam membangun Sultra. Karena Sultra milik kita bersama dalam konsep masyarakat mejemuk dengan akulturasi budaya Sultra dan luar Sultra,” kata Gubernur Ali Mazi diakhir sambutannya.(Adv/*)
Discussion about this post