Berselang beberapa saat, atas permintaan Pospera, Bram sapaan karib Al Abzal Naim bersama dua anggota Bawaslu Muna Aksar dan Ali Darma yang berpakaian rompi anti peluru dan helm anti huru hara datang menemui massa aksi.
“Bram Cs jangan takut sama kami, kami ini bukan teroris, buka helm lah kalau mau hadapi kami, kami juga akan duduk mendengarkan penjelasan Bram,” masih kata Rahman.
“Jangan kejadian Pilkada 2015 lalu terulang karena kebobrokan penyelenggara Pilkada, dan Bram waktu itu adalah anggota Bawaslu Muna,” tambahnya.
Senada, Misra menilai Bawaslu Muna ibarat “kambing ompong” dan wanita berhijab ini meminta Bram untuk mundur karena dianggapnya tak mampu menahkodai Bawaslu Muna.
“Jangan sia-siakan uang rakyat yang telah menggaji kalian (Bram Cs). Mundur sekarang juga,” tegas Misra.
Beberapa tuntutan Pospera Muna kepada Bram Cs yang semula diharapkan mendapatkan jawaban yang memberikan solusi, justru menambah “geram” ratusan massa aksi. Jawaban Bram dan Aksar yang dinilai bertele-tele dan terindikasi tak netral.
“Saya tidak tahu kenapa bisa bocor dan tidak tahu siapa yang bocorkan” jawab Bram.
Discussion about this post