Lagu ini dibangun perlahan-lahan dari gulungan piano progresi akord minor yang sedih melukiskan awan gelap menjulang di atas latar belakang lagu. Vokalnya melesat dengan lembut menembus awan, membuka jalan untuk kresendo pendek yang mencapai klimaks dalam gulungan drum eksplosif yang menyambar seperti guntur.
Lagu ini menyalurkan penulisan lagu klasik Sekaranggi, yang selalu tidak ada masalah dalam meregangkan struktur untuk memaksimalkan emosi yang ia coba komunikasikan dalam sebuah lagu.
Selain “Impossible Now”, EP Once a True Love juga memuat tiga lagu lain, yakni “Someday Soon”, “Once a True Love”, dan single “Did I Hurt You” yang telah dilepas sebelumnya dan meraup jumlah putar ribuan kali hanya dalam waktu sebulan sejak perilisannya.
Sekaranggi melibatkan sejumlah nama dalam proses pengkaryaan dan produksi EP “Once a True Love”. Mereka antara lain Dionisius Radite (Bass), M Kurniawan (Synth), Arend Michiels (Violin), Fariz Triandi (Cello), Kamil Firmansyah (Drum).
Discussion about this post