Menariknya, proses produksi single ini justru menghantarkan Helma untuk dekat dengan pria lain. Berbeda dengan isi lagu dari kisah sebelumnya, kali ini hubungan asmaranya justru benderang ketika sosok laki-laki tersebut menyatakan cinta.
“Jadi sejak awal proses produksi lagu ini, aku udah dekat dengan cowok lain dan aku cerita bahwa lagu ini liriknya menjelaskan kalau aku lelah di-php-in doang. Terus setelah mikir, dia malah nembak dan jadian,” katanya.
Helma Namira berharap, lagu ini dapat menjadi peneman bagi siapapun yang tengah atau pernah terjebak dalam hubungan tanpa status, baik itu pria maupun wanita. Karena menurutnya, korban HTS dan PHP nyatanya tak terbatas gender.
“Saran buat teman-teman yang sedang berada di fase yang sama, digantungin orang, pakai lagu gue ini biar HTS-an kalian selesai dan langsung jadian. Atau setidaknya berhenti lah di-php-in dalam hubungan tanpa status, tanpa arah dan bikin elo bete plus sedih doang,” tutur Helma Namira.
Helma Namira sendiri merupakan penyanyi dan penulis lagu asal Depok yang telah merilis sejumlah karya berupa single, yakni “The Light” (2020), “Free Me” (2023), “How Could” (2023), “Nammu” (2023), dan “Unthinkable” (2024).
Dalam karya-karyanya, Helma kerap mengisahkan cerita tentang perjalanan hidupnya dalam penerimaan diri. Segala kekhawatiran, keresahan, dan kegundahan tentang persoalan krisis identitas yang dimilikinya, dan juga permasalahan mental yang dialami, dituangkan dalam lagu yang ia ciptakan.
Discussion about this post