Ia menjelaskan, apa yang dilakukan oleh PT Tiran Indonesia patut kita apresiasi. Karena PT Tiran sangat bersungguh-sungguh menempuh prosesnya sampai dengan keluarnya izin dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Sebaliknya, atas rekomendasi yang pernah diberikan kepada PT KDI dalam jangka waktu tertentu ternyata tidak mampu menyelesaikannya. Jadi pihak PT KDI sebaiknya jangan terus-terus memanipulasi seolah-olah di mata publik benar dan pihak PT Tiran Indonesia yang bersalah.
“Mohon maaf kami dari pihak LIRA Sultra tidak mau lagi terkecok dengan permainan ala baru KDI ini,” tegas Karmin.
Karmin mengungkapkan, untung saja manajemen PT Tiran Indonesia sangat baik kepada masyarakat ataupun kelompok masyarakat yang telah tergiring pola main PT KDI, namun pihak PT Tiran Indonesia tetap saja bersabar meladeni itu semua. Bahkan selalu berusaha untuk menghindari benturan di lapangan.
“Atas itu semua LIRA Sultra ikut memberikan apresiasi kepada PT Tiran Indonesia,” ucap dia.
Dikatakannya, LIRA Sultra secara obyektif melihat atau mencermati titik persoalan yang telah menjadi polemik selama ini, tentu semua pihak berkepentingan bisa memilih jalur diplomasi agar tidak berdampak pada tenaga kerja yang selama ini mereka mengantungkan hidupnya pada perusahaan PT Tiran Indonesia dengan jumlah dua ribuan tenaga kerja atau menghidupi delapan ribuan anggota keluarga akan kehilangan pekerjaan jika polemik ini terus di gulirkan oleh pihak-pihak tidak tau pokok permasalahan.
Ia meminta kedua wilayah yaitu Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan benar-benar ingin memberikan kontribusi lebih luas kepada masyarakat khususnya Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Morawali.
Selama ini juga Tiran Group, sambung dia, telah membangun pabrik gula, peternakan, unilever, pertambangan dan sudah mempekerjakan tujuh ribu karyawan dan telah menghidupi tiga puluh ribuan anggota keluarganya. Maka ini aset yang harus dilindungi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sedangkan PT KDI hanya bermodalkan “JO-Joan” dan selalu bermusuhan dengan perusahaan disekitarnya yang selalu ganti-ganti JO dan dampaknya hanya menimbulkan kegaduhan.
Discussion about this post