<strong>PENASULTRA.ID, MUNA BARAT</strong> - Sekelompok orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Laworo Menggugat (AMLM) mengadakan aksi demonstrasi di Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Rabu 6 Oktober 2021. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena AMLM menduga Kepala Bagian (Kabag) ULP beserta kelompok kerja (Pokja) Pemkab Mubar telah berkonspirasi dengan meloloskan tender dua perusahaan yakni CV. AJ milik JB dan CV. GQ milik FQH tanpa melalui prosedur dan mengikuti pembuktian kualifikasi. "Kedua perusahaan itu menang tender secara fiktif atau inprosedural dan tidak pernah ikut pembuktian kualifikasi lelang," kata Korlap AMLM, Ikmal dalam orasinya. Menurutnya, laman Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Mubar sejak lima bulan terakhir, (Mei-Oktober 2021) tak dapat diakses. Namun anehnya banyak kontrak yang dicetak dan dilaksanakan melalui proses pelelangan yang tidak sesuai prosedur alias tidak diketahui (siluman). <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CUpX3SbpVjw/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/p/CUpX3SbpVjw/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> "Kantor ULP Mubar terkesan tidak berpenghuni dan tak memiliki server LPSE. Kami menduga proses lelang paket selama ini dilakukan diluar kantor dan Pokja ULP juga tidak pernah kelihatan berkantor," ujar Ikmal. Ia mengatakan, anggaran belanja pengadaan jasa internet pada kantor ULP Mubar memiliki server yang tidak pernah aktif dan hanya Pokja Cs yang bisa mengakses. "Ada monopoli kegiatan-kegiatan tender atau lelang tahun anggara 2020 dan 2021. Kami meminta agar lembaga kebijakan pengadaan pemerintah (LKPP) untuk memeriksa server LPSE Mubar," pintah Ikmal. Sementara itu, Kabag ULP Mubar Ahmad, Shabir Sam Mongkito mengaku tak tahu menahu terkait ihwal itu. Alasannya ia belum lama menjabat sebagai Kabag di Kantor ULP Mubar. "Saya masuk belum lama, jadi soal itu saya tidak tahu menahu," ujar Shabir. Untuk diketahui, CV. AJ diketahui milik salah satu oknum pegawai ULP Mubar itu menang tender sebanyak delapan paket dengan nilai proyek mencapai Rp 4,5 miliar. Hal ini diduga telah melampaui sisa kemampuan paket (SKP). Begitu pula dengan CV. GQ dinyatakan lolos tender sebanyak sembilan paket senilai Rp7,9 miliar, juga diduga melampaui SKP. <strong>Penulis: Sudirman Behima</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video terbaru:</strong> https://youtu.be/yyE0ty3KUU8
Discussion about this post