London Book Fair 2022 berlangsung pada 5 hingga 7 April 2022. Sebanyak 10 co-exhibitor sebelumnya terpilih melalui serangkaian proses seleksi akan menempati Paviliun Indonesia seluas 148,5 meter persegi. 10 co-exhibitor tersebut terdiri dari dua literary agency yaitu Borobudur Agency dan Literasia Creativa serta delapan penerbit yaitu Mizan Pustaka, Gagas Media, Gramedia International, Kanisius, Afterhours Book, re:ON Comics, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, dan Zikrul Bestari.
Selain membawa buku dan konten dari co-exhibitor, Indonesia juga membawa buku yang diseleksi oleh kurator independen. Terdapat total 60 judul yang terbagi dalam empat kategori besar yaitu buku anak, fiksi, nonfiksi, dan komik.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, mengungkapkan Kemenparekraf memfasilitasi peserta untuk dapat hadir ke ajang London Book Fair 2022. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari KBRI London.
“Subsektor penerbitan termasuk yang memberikan kontribusi yang terbesar keempat setelah kuliner, fesyen, dan kriya. Tahun ini dan sejak tahun 2015, tema yang akan diusung adalah 17.000 island of imagination, sejalan dengan payung tema Wonderful Indonesia yang mengajak warga dunia melihat lebih dekat keajaiban budaya-budaya Indonesia khususnya lewat subsektor penerbitan,” ungkap Nia Niscaya didampingi Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti.
Ketua IKAPI, Arys Hilman, menjelaskan Indonesia harus memaksimalkan kesempatan ini sebaik mungkin. Berkaca pada kesuksesan dua negara di Asia yang sebelumnya pernah mendapat kesempatan sebagai market of focus yaitu China dan Korea industri kreatif perbukuan mereka naik luar biasa.
“Ini yang kita harapkan dengan Indonesia. Karena boleh dibilang dunia perbukuan internasional sedang melirik Indonesia,” ucap Arys Hilman.
Nantinya, Indonesia akan membawa kira-kira sekitar 260 judul buku. Dari berbagai tema buku, salah satu yang akan ditonjolkan adalah buku-buku anak.
Discussion about this post