Oleh: Dr. Pendais Hak
Setiap ibadah memiliki tujuan. Dan setiap tujuan ibadah itu mengharapkan adanya ganjaran atau balasan. Berbeda dengan ibadah lain, ibadah puasa rupanya memiliki dua dimensi ganjaran.
Dimensi pertama berupa ganjaran yang sepadan dengan reward (penghargaan). Ganjaran yang dimaksud berupa pahala dan jaminan kebaikan lainnya. Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah “barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadan yang didasari dengan iman dan kepasrahan pada Ridho-Nya maka Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosanya di masa lalu.
Hadis lain diriwayatkan oleh Sahl Ibn Sa’ad bahwa seorang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh nantinya akan dimasukan ke surga melalui pintu khusus bernama Rayan.
Dimensi kedua berupa ganjaran hal buruk (risiko) bagi orang yang berpuasa.
Mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad “betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga saja”. Puasa demikian termasuk kategori ibadah yang sia-sia. Tidak memperoleh tujuan dari ibadah puasanya (merugi).
Karena itu, agar tujuan puasa tercapai dengan baik. Mendapatkan reward sebagaimana yang dijanjikan. Perlu adanya manajemen resiko.
Discussion about this post