Oleh: Luthfiah Jufri
Ditengah langkanya minyak goreng saat ini membuat sebagian orang melakukan penipuan berkedok jualan minyak goreng ‘tipu-tipu’. Pelaku menawarkan minyak goreng tersebut dengan harga yang murah jauh dibawah standar harga yang ditetapkan pemerintah. Tentu saja para korban yaitu emak-emak langsung tergiur untuk membelinya karena merasa terbantukan dengan hadirnya minyak goreng murah ini, apalagi ditengah himpitan ekonomi yang semakin melilit.
Dilansir dari detikJabar, Minggu (27/2/2022), puluhan emak-emak menjadi korban penipuan promo minyak goreng murah di Bandung, Jawa Barat. Emak-emak itu merugi hingga mencapai Rp1,5 miliar. Salah satu korban bernama Lilis mengatakan ada 22 orang yang menjadi korban dalam penipuan ini. Lilis menyebut para korban tergiur harga promo minyak goreng murah yang ditawarkan pelaku berinisial IR.
Selain di Bandung, Sejumlah ibu di daerah Koja, Jakarta Utara juga jadi korban penipuan modus jual minyak goreng dengan harga murah. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan penipuan itu bermula saat awal Januari lalu, pelaku menawarkan minyak goreng dengan harga murah. (cnnindonesia.com. 21/2/2022).
Harga yang ditawarkan pelaku cukup murah Rp.13.500/Liter dan Rp.30.000/2 Liter sementara saat itu harga minyak goreng memang mahal dan langka. Minyak goreng 1 liter mencapai Rp.20.000 dan 2 liter mencapai Rp.38.000, korban pun tertarik membeli dengan sistem menyerahkan uangnya terlebih dulu. Sementara, barangnya akan diserahkan dikemudian hari. Namun, nyatanya minyak goreng tersebut tak kunjung datang.
Hidup dalam kubangan sekuler kapitalisme saat ini rasanya tidak lagi aman dan sejahtera, semua penuh dengan tipu-tipu. Kelangkaan minyak goreng dimanfaatkan untuk meraup keuntungan tanpa belas kasih. Tak pandang bulu yang penting untung, halal haram pun bukan pijakan lagi.
Pernyataan Ansor Sultra Soal Gus Yaqut Tuai Tanggapan Pemerhati Hukum https://t.co/WTDPT7qi9U
— Penasultra.id (@penasultra_id) February 27, 2022
Minyak goreng adalah kebutuhan primer masyarakat, hampir semua makanan yang dikomsumsi menggunakan minyak goreng. Kelangkaan yang terjadi seharusnya sudah diantisipasi oleh pemerintah sejak awal ditemukannya banyak penimbunan minyak goreng. Penetapan harga oleh pemerintah pun membuktikan tidak bisa menyelesaikan kelangkaan tersebut yang ada justru melahirkan para oknum tipu-tipu pembuat minyak goreng murah.
Sebagian pedagang kecil berasumsi membeli minyak goreng murah supaya bisa menutupi kerugian mereka ketika terjadi kenaikan harga minyak goreng yang cukup tinggi, lalu tiba-tiba pemerintah mengeluarkan kebijakan penetapan harga. Tentunya ini sangat tidak adil bagi pedagang kecil, begitupun dengan pelaku, tidak menutup kemungkinan aksi tipu-tipu ini menjadi solusi bagi mereka untuk bertahan hidup.
Pada dasarnya Islam memandang bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi. Jika kebutuhan dasar seperti minyak goreng tidak terpenuhi maka dipastikan akan menimbulkan masalah dalam kehidupan.
Discussion about this post