Lalu ada juga Nelson Yap, anggota Australian Press Council yang juga Publisher & Editor of Australian Property Journal yang tergabung dalam LINA Australia. Juga Dahlan Dahi, CEO Tribun Network. Semua pemateri begitu gamblang dan lugas dalam menyampaikan materinya dengan dipandu oleh Moderator cerdas, Christiana Chelsia Chan yang juga merupakan Sekjen dari CAJ.
Nelson Yap mengemukakan soal bagaimana posisi tawar yang benar oleh pengelola media ke platform digital yang ketika itu diperkenalkan langsung oleh Pemerintah Australia.
Nelson juga memaparkan bagaimana situasi dan kondisi media pers di Australia yang awalnya mengalami kurang menyenangkan dan mengalami ketimpangan. Apalagi jika melihat di antara mereka yang tak dilirik platform besar seperti Google atau Facebook. Nelson benar-benar mengalami pengalaman itu.
“Sebagai penerbit media kecil tentu kami mengalami bagaimana kami tak dianggap platform global seperti Google dan Facebook. Meskipun tergabung di Public Interest Publishers Alliance (PIPA) yang diperkenalkan pemerintah Australia dengan bargaining code bekerja sama dengan platform digital, tapi kenyataannya mereka hanya melirik media-media besar seperti News Ltd, Nine, Seven West Media, ABC dan beberapa grup media menengah terpilih,” jelas Nelson.
Platform digital itu tak tertarik dan tak merespon komunikasi dengan mereka yang merupakan media kecil.
“Kemudian The ACCC di bawah kepemimpinan Rod Sims memperkenalkan ketidakseimbangan kekuatan antara platform digital raksasa dan media kecil dan memungkinkan untuk bersatu,” beber Nelson lagi.
Sementara Agus Sudibyo mengatakan, pemilik media tak bisa berjalan tanpa platform digital. Sebab jika diperhatikan sampai 80 persen Google dan Facebook mengontrol pemberitaan, juga iklan.
“Penerbit dan pengelola media harus bernegosiasi dengan Google dan Facebook karena memang merupakan platform digital. Mereka harus membantu anggotanya bagaimana mempersiapkan diri agar media di Indonesia memiliki peluang, bagaimana menuntut Google, FB agar berita yang dihasilkan media ada nilai beritanya,” tutur Agus.
Discussion about this post